Perbedaan Harddisk ATA & SATA
Hardisk
merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai
pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data
disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track
dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk
melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk
menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head
inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk
dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari
sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka
head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk
mencari track ini dinamakan latency.
A. Jenis-Jenis Hard Disk
Jenis hard disk bermacam-macam, tergantung pada
kategori yang digunakan. Misalnya, berdasarkan jenis interface-nya,
tingkat kecepatan transfer data, serta kapasitas penyimpanan data.
Jenis interface yang terdapat pada hard disk
bermacam-macam, yaitu ATA (IDE, EIDE), Serial ATA (SATA), SCSI (Small
Computer System Interface), SAS, IEEE 1394, USB, dan Fibre Channel.
Jenis interface menentukan tingkat data rate atau kecepatan transfer
data. Misalnya, hard disk SCSI memiliki kecepatan transfer ± 5 MHz,
artinya mampu melakuan transfer data hingga 5 Mb per detik.
Di antara sekian banyak jenis interface, hanya tiga
jenis hard disk yang sering digunakan, yaitu IDE, SATA, dan SCSI. Hard
disk SCSI biasanya banyak digunakan pada server, workstation, dan
komputer Apple Macintosh mulai pertengahan tahun 1990-an hingga
sekarang. Sedangkan hard disk yang banyak digunakan pada komputer
personal (PC) adalah jenis SATA.
ATA
AT Attachment (ATA) adalah antarmuka standar untuk
menghubungkan peranti penyimpanan seperti hard disk, drive CD-ROM, atau
DVD-ROM di komputer.
ATA singkatan dari Advance Technology Attachment.
Standar ATA dikelola oleh komite yang bernama X3/INCITS T13. ATA juga
memiliki beberapa nama lain, seperti IDE dan ATAPI. Karena
diperkenalkannya versi terbaru dari ATA yang bernama Serial ATA, versi
ATA ini kemudian dinamai Parallel ATA (PATA) untuk membedakannya dengan
versi Serial ATA yang baru.
Parallel ATA hanya memungkinkan panjang kabel
maksimal hanya 18 inchi (46 cm) walaupun banyak juga produk yang
tersedia di pasaran yang memiliki panjang hingga 36 inchi (91 cm).
Karena jaraknya pendek, PATA hanya cocok digunakan di dalam komputer
saja. PATA sangat murah dan lazim ditemui di komputer.
Nama standar ini awalnya adalah PC/AT Attachment.
Fitur utamanya adalah bisa mengakomodasi koneksi langsung ke ISA BUS
16-bit sehingga dinamai AT Bus. Nama ini kemudian disingkat menjadi AT
Attachment untuk mengatasi masalah hak cipta.
SATA
SATA adalah pengembangan dari ATA. SATA
didefinisikan sebagai teknologi yang didesain untuk menggantikan ATA
secara total. Adapter dari serial ATA mampu mengakomodasi transfer data
dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ATA sederhana.
Antarmuka
SATA generasi pertama dikenal dengan nama SATA/150 atau sering juga
disebut sebagai SATA 1. SATA 1 berkomunikasi dengan kecepatan 1,5 GB/s.
Kecepatan transfer uncoded-nya adalah 1,2 GB/s.
SATA/150 memiliki kecepatan yang hampir sama dengan PATA/133, namun
versi terbaru SATA memiliki banyak kelebihan (misalnya native command
queuing) yang menyebabkannya memiliki kecepatan lebih dan kemampuan
untuk melakukan bekerja di lingkungan multitask.
Di awal periode SATA/150, para pembuat adapter dan
drive menggunakan bridge chip untuk mengonversi desain yang ada dengan
antarmuka PATA. Peranti bridge memiliki konektor SATA dan memiliki
beberapa konektor daya. Secara perlahan-lahan, produk bridge
mengakomodasi native SATA. Saat ini kecepatan SATA adalah 3GB/s dan para
ahli sekarang sedang mendesain teknologi untuk SATA 6GB/s.
Beberapa fitur SATA adalah:
- SATA menggunakan line 4 sinyal yang memungkinkan kabel yang lebih ringkas dan murah dibandingkan dengan PATA.
- SATA mengakomodasi fitur baru seperti hot-swapping dan native command queuing.
- Drive SATA bisa ditancapkan ke kontroler Serial Attached SCSI (SAS) sehingga bisa berkomunikasi dengan kabel fisik yang sama seperti disk asli SAS, namun disk SAS tidak bisa ditancapkan ke kontroler SATA.
Kabel power dan kabel SATA mengalami perubahan yang
cukup signifikan dibandingkan kabel Parallel ATA. Kabel data SATA
menggunakan 7 konduktor di mana 4 di antaranya adalah line aktif untuk
data. Oleh karena bentuknya lebih kecil, kabel SATA lebih mudah
digunakan di ruangan yang lebih sempit dan lebih efisien untuk
pendinginan.
SCSI
SCSI (Small Computer System Interface) dibaca
“skasi” adalah standar yang dibuat untuk keperluan transfer data antara
komputer dan periferal lainnya. Standar SCSI mendefinisikan
perintah-perintah, protokol dan antarmuka elektrik dan optik yang
diperlukan. SCSI menawarkan kecepatan transfer data yang paling tinggi
di antara standar yang lainnya.
Penggunaan SCSI paling banyak terdapat
di hard disk dan tape drive. Namun, SCSI juga terdapat pada scanner,
printer, dan peranti optik (DVD, CD, dan lainnya). Standar SCSI
digolongkan sebagai standar yang device independent sehingga secara
teoritis SCSI bisa diterapkan di semua tipe hardware.
Berdasarkan tingkat kecepatan putarannya, hard disk
jenis IDE memiliki kecepatan putaran 5.400 rpm dan 7.200 rpm. Sedangkan
hard disk SCSI mampu berputar antara 10.000 s.d. 12.000 rpm.
Tingkat kecepatan putaran piringan hard disk diukur
dalam satuan RPM (rotation per minute/putaran per menit). Semakin cepat
putaran hard disk, maka jumlah data yang dapat dibaca oleh head semakin
banyak. Demikian pula sebaliknya.
Beberapa merek hard disk yang banyak
digunakan, antara lain Western Digital (WDC), Quantum, Seagate, Maxtor,
Samsung, IBM, Toshiba, dan Hitachi. B. Kapasitas Penyimpanan Hard Disk
Berdasarkan kapasitas penyimpanannya, jenis hard
disk sangat beragam. Kapasitas hard disk biasanya dinyatakan dalam
satuan GB (Gigabyte) atau 1000 MB (Megabyte), misalnya 40 GB, 80 GB, 120
GB, dan sebagainya. Bahkan saat ini juga telah tersedia hard disk
dengan daya simpan hingga sekian Terrabyte atau 1000GB. Kapasitas hard
disk yang tersedia di pasaran umumnya cenderung meningkat seiring dengan
perkembangan teknologi komputer.
Peningkatan kapasitas hard disk yang sangat cepat
menyebabkan harga per MB menjadi sangat murah. Hal ini memungkinkan para
pembuat software dan sistem operasi membuat perangkat yang lebih
canggih.
Cara utama meningkatkan waktu pengaksesan adalah dengan meningkatkan waktu throughput. Adapun
Kerapatan di area platter ditentukan oleh 2 faktor,
yakni kerapatan perekaman (recording density) dan kerapatan track
(track density). Kerapatan track mengatur jumlah track yang bisa
dipaketkan dalam satu area sementara kerapatan perekaman mengukur jumlah
data yang bisa disimpan dalam satu area fisik tertentu.
Pabrikan hard disk saat ini lazim menuliskan ukuran dalam bentuk
standar internasional “mega”, “giga”, dan “tera” setelah sebelumnya
berbasis binary.
untuk meningkatkan kapasitas penyimpanannya, yang harus ditingkatkan adalah kerapatan area di platter.
C. Karakteristik Hard Disk
Masing-masing hard disk memiliki karakteristik
tersendiri. Karakteristik ini meliputi ukuran fisik hard disk, daya
simpan, tingkat konsumsi daya, tingkat transfer rate, dan sebagainya.
Kapasitas hard disk saat ini biasanya dinyatakan
dalam satuan Gigabytes. Pada beberapa jenis hard disk model lama, masih
menggunakan satuan Megabytes.
Ukuran fisik hard disk biasanya dinyatakan dalam
satuan inchi. Hard disk yang ada saat ini umumnya memiliki ukuran 3.5”
atau 2.5” yang digunakan pada komputer dekstop dan laptop. Hard disk
dengan ukuran 2.5” memiliki kecepatan dan daya simpan yang lebih rendah,
namun lebih ekonomis dalam hal konsumsi daya listrik dan relatif lebih
tahan terhadap guncangan. Pada awal tahun 2007, hard disk SATA dan SAS
2.5” mulai dijual untuk keperluan komputer desktop dan server.
D. Proses Baca Hardisk
Saat sebuah sistem operasi mengirimkan
data kepada hard drive untuk direkam, drive tersebut memproses data
tersebut menggunakan sebuah formula matematikal yang kompleks yang
menambahkan sebuah bit ekstra pada data tersebut.Bit tersebut tidak
memakan tempat: Di kemudian hari, saat data diambil, bit ekstra tersebut
memungkinkan drive untuk mendeteksi dan mengkoreksi kesalahan acak yang
disebabkan oleh variasi dari medan magnet di dalam drive tersebut. Kemudian,
drive tersebut menggerakkan head melalui track yang sesuai dari platter
tersebut. Waktu untuk menggerakkan head tersebut dinamakan “seek time”.
Saat berada di atas track yang benar, drive menunggu sampai platter
berputar hingga sector yang diinginkan berada di bawah head. Jumlah
waktu tersebut dinamakan “drive latency”. Semakin pendek waktu `seek`
dan `latency`, semakin cepat drive tersebut menyelesaikan pekerjaannya. Saat
komponen elektronik drive menentukan bahwa sebuah head berada di atas
sector yang tepat untuk menulis data, drive mengirimkan pulsa elektrik
pada head tersebut. Pulsa tersebut menghasilkan sebuah medan magnetik
yang mengubah permukaan magnetik pada platter. Variasi yang terekam
tersebut sekarang mewakili sebuah data. Membaca data memerlukan
beberapa proses perekaman. Drive memposisikan bagian pembaca dari head
di atas track yang sesuai, dan kemudian menunggu sector yang tepat untuk
berputar di atasnya. Saat spektrum magnetik
tertentu yang mewakili data Anda pada sector dan track yang tepat berada
tepat di atas head pembaca, komponen elektronik drive mendeteksi
perubahan kecil pada medan magnetik dan mengubahnya menjadi bit. Saat
drive tersebut selesai mengecek error pada bit dan membetulkannya jika
perlu, ia kemudian mengirimkan data tersebut pada sistem operasi.
E. Pemasangan Harddisk
Kabel IDE terdapat strip warna merah
Power supply ditancapkan bersebelahan atau sejajar dengan warna merah
pada kabel IDEJika salah komputer tidak akan bootingLakukan deteksi HD
lewat BIOSSemoga Bermanfaat :)
0 komentar:
Posting Komentar